Rahasia Sukses "El Loco" Gonzalez. (Subhanallah)

Bismillahirahmannirrahim.



Nama pesepakbola nasional, Musatafa Habibi Gonzales, atau lebih dikenal dengan Christian Gonzales, kian cemerlang.

Tandukan kepalanya pada laga semifinal Piala AFF leg pertama melawan Filipina Kamis (16/12/10) malam membawa kemenangan Tim Nasional Indonesia dengan skor 1-0.

Perjalanan karier pemain yang menjadi warga negara Indonesia lewat naturalisasi itu tidak selalu mulus. Berkat dorongan dari guru dan penasihat spiritualnya, sejak menjadi muallaf, membuat Gonzales bangkit lagi dari keterpurukan dan terus menunjukkan kelasnya sebagai bintang lapangan.

Ustaz Mustafa, di Masjid Agung Al-Akbar Surabaya, membantu proses Gonzales masuk Islam. Gonzales juga memiliki guru spiritual lain yakni Hj Fatimah asal Mojosari, Mojokerto, dan Hj Nurhasanah pemimpin majelis dzikir An Nur di Gresik.

Salah seorang guru spiritual Gonzales, Nyai Nurhasanah, pengasuh Pondok pesantren An Nur di Kebomas Kabupaten Gresik Jumat (17/12/10) menyatakan dirinya meyakinkan Gonzales terhadap keajaiban dari Tuhan. Nur, biasa dipanggil Bunda, selalu menyemangati Gonzales dengan nasihat untuk selalu berdoa. Bunda juga menyarankan Gonzales agar bersujud syukur jika mencipta gol ke gawang lawan.

Menurut Bunda, kondisi Gonzales juga labil apalalagi saat perjalanan kariernya diwarnai pernik-pernik persoalan. Pada tahun 2004, Gonzales bermasalah dengan Abu Shaleh, Pengurus Daerah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Banten saat PSM Makassar menjamu Persikota Tanggerang. Tahun 2006, Gonzales bermasalah dengan Emanuel de Porras, striker PSIS Semarang. Gonzales berurusan dengan wasit Rahmat Hidayat saat melawan Pelita Jaya, Jawa Barat pada 2007.

Pada tahun 2008 Gonzales berurusan dengan Erwinsyah Hasibuan, pemain belakang dari PSMS Medan. Kondisi Gonzales semakin labil saat Komisi Disiplin PSSI memberi sanksi dilarang bermain selama setahun akibat memukul bek PSMS itu. Saat itu kondisi ekonomi keluarganya juga terpuruk, kata Bunda.

Bunda mengingatkan agar Gonzales pantang putus asa. Dia layak menjadi bintang dan masuk Tim "Merah Putih". Gonzales diminta lebih banyak berdzikir dan selalu meminum air telah disertai doa dan khataman Al-Quran. Bunda membekali Gonzales dengan berbagai macam kalimat dzikir agar selalu ingat kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Gonzales pun kemudian sukses meraih top skor pada musim kompetisi Indonesia Superliga 2009 bersama klub Persib Bandung dengan mencetak 14 gol. Pamor Gonzales bersinar lagi dan dipanggil untu k memperkuat Tim Nasional. Menurut Bunda, Gonzales sering ikut mengaji dan shalat di mushola An Nur di Kebomas Gresik.

Setiap hari raya Idul Fitri, Gonzales melaksanakan shalat di mushalla An-Nur bersama istrinya, Eva Nurida Siregar. Hingga saat ini Gonzales mendapatkan kiriman air khataman Al Quran termasuk pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 19 Desember mendatang.

"Kami hanya mendorong agar dia dikuatkan hati dan fisiknya. Saya menganggap semua yang ikut majelis dzikir kami sebagai anak, termasuk Gonzales, sehingga saya pun dipanggil Bunda," kata Bunda sebelum berangkat ke Pekanbaru.

Akhir tahun 2002, setelah sempat bermain untuk klub di Portugal, Campo Mayor, Gonzales memutuskan menerima tawaran bermain di Indonesia, negeri asal istrinya, Eva Nurida Siregar. Pada Liga Indonesia (LI) IX tahun 2003, Gonzales berkostum PSM Makassar, klub pertamanya di Indonesia.

Setelah tinggal di Indonesia, Gonzales mengenal lebih jauh dunia Islam. Dia mengenal Islam tidak hanya dari istrinya, tetapi juga dari lingkungan sekitarnya. Setelah menuntaskan musim pertamanya di Indonesia dengan mencetak 33 gol dan mengantarkan PSM men jadi runner-up LI IX/2003, Gonzales memutuskan masuk Islam pada tanggal 9 Oktober 2003. Gonzales menjadi top skor selama empat tahun berturut-turut.

Gonzales memiliki nama lengkap Christian Gerard Alfaro Gonzales dilahirkan di Montevideo, Uruguay, pada 30 Agustus 1976 dari ayah angkatan militer, Eduardo Alfaro; dan ibu seorang suster di rumah sakit Montevideo, Meriam Gonzales. Kedua orangtuanya penganut Katolik yang taat. Gonzales merupakan anak ketiga dari enam bersaudara yang juga tata beragama. Sedikitnya dua hingga tiga kali seminggu dia ke Gereja.

Perkenalannya dengan dunia sepak bola, dimulai ketika dia berusia enam tahun. Semula, ayahnya berharap Gonzales dapat meneruskan jejaknya di militer, namun Gonzales lebih gila bola. Pada tahun 1994 saat usianya 18, pria yang suka warna hitam itu bertemu wanita muslim asal Indonesia kelahiran Pekanbaru, Eva Nurida Siregar di Cile, Amerika latin. Saat itu, Eva menekuni salsa di sekolah Vinadelmar. Gonzales menikah dan hidup bersama dengan Eva Nurida Siregar di Uruguay pada tahun 1995.

Karier sepak bola pria yang memiliki tinggi badan 177 sentimeter itu terus berkembang, mulai dari Klub Penarol Uruguay (1988-1991), South Amerika (1994-1995), Huracan de Carientes Argentina (1997) dan Deportivo Maldonado (2000-2002).

Perkembangan karier Gonzales tidak lepas dari kiprah Eva. Setiap kali pemain sepak bola yang dijuluki "El Loco" (Si Gila) ini mau berangkat bertanding, Amor panggilan sayang Gonzales pada Eva, selalu memanjatkan doa kepada Allah. Eva sengaja mengeraskan suara dengan harapan Gonzales dapat mendengarnya.

Kebiasaan itu membuat Gonzales mulai tertarik dengan ajaran Islam. Ia sendiri tidak akan beranjak pergi sebelum Eva selesai berdoa. Berkat doa Eva, Gonzales menemukan kedamaian dan ketenangan. Doa ini pula yang membuat dirinya semakin bersemangat dan optimis setiap kali bertanding di lapangan hijau.

Gonzales juga memerhatikan kebiasaan Eva yang selalu mengucapkan Bismilah ketika mau melakukan sesuatu atau mengucapkan Istighfar ketika dihadapkan pada konflik, juga Alhamdulillah sebagai ucapan syukur.

Setiap kali berangkat bertanding Gonzales selalu membawa tasbih dan beberapa buku doa di tasnya. Pada saat membela tim Persib Bandung, pria berkalung ayat kursi ini menggunakan nomor punggung 99 yang merupakan isyarat asma Allah yang dikenal dengan asmaul husna.

Pengagum Tom Cruise itu, pada tahun 2002 menerima tawaran dari agen sepak bola untuk bermain di Indonesia. Ia pun tertarik dan akhirnya menerima tawaran tersebut dengan merumput di Indonesia bersama PSM pada tahun 2003.

Istri Gonzales tidak pernah memaksanya masuk Islam. Tetapi Gonzales sering membaca buku tentang Islam milik Eva secara diam-diam. Pada 9 Oktober 2003 Christian Gonzales memutuskan masuk Islam atas dasar kemauan sendiri dengan disaksikan oleh ustadz Mustafa di Masjid Agung Al Akbar Surabaya.

Christian Gerard Alfaro Gonzales kemudian diberi nama Mustafa Habibi. Nama Mustafa diambil dari guru spiritualnya, Ustadz Mustafa, sedangkan Habibi (cintaku) diambil karena rasa cinta sang istri amat besar kepada Christian Gonzales.

Keislaman penggemar Tim Manchester United itu kemudian disahkan di Kediri dengan Piagam Muallaf dari Kantor Urusan Agama. Pernikahan antara Christian Gonzales dengan Eva Siregar juga disahkan secara Islam.

Selama di Kediri, ayah empat anak ini bermain membela Persik Kediri dan tinggal di perumahan Taman Persada. Setiap tengah malam Mustafa Habibi Gonzales terbiasa membangunkan istrinya untuk shalat tahajud atau sekadar berdoa (Subhanallah) .

Setiap kali pertandingan akan digelar keesokan harinya, Eva sang istri selalu mengadakan pengajian yang dihadiri oleh ibu-ibu sekitar rumahnya dan diakhiri dengan pembacaan doa. Saat pengajian berlangsung, Gonzales selalu memperhatikan pengajian dan duduk di samping Eva atau terkadang ia duduk di belakang ibu-ibu pengajian.

Gonzales marah jika ada orang yang mengajaknya ke klub atau tempat hiburan malam. Harta yang ia raih dari perjuangannya di persepakbolaan lebih banyak diberikan kepada anak yatim, fakir miskin dan ibu-ibu pengajian sebagai zakat dan shadaqah.

Gonzales beserta istrinya berkeinginan untuk menunaikan haji tahun 2008. Saat itu Allah berkehendak lain uang yang didapatkan dari peralihan top skor Rp 50 juta digunakan membiayai operasi istrinya untuk melahirkan anak keempat, Vanesa Siregar Gonzales. Tahap awal Gonzales akan umroh bersama istrinya, kata Bunda.

0 komentar:

Posting Komentar