Banyuwangi - Akibat kekerasan yang dilakukan oknum Guru SD terhadap muridnya, membuat seorang wali murid mengelar aksi demo tunggal dengan berseragam sekolah si anak.
Subandi (47), adalah orang tua murid dari Maura Billy Fiesandy (9), siswa kelas 4 SD Negeri Kepatihan yang mengalami luka lebam di kedua kakinya akibat menjadi korban pemukulan Guru wali kelasnya.
Sementara Syaiful Rahman, guru walikelas 4 yang telah memukul anak Subandi, terpaksa harus mendapat makian saat demo berlangsung. "Anak kamu mau saya ginikan?" kata Subandi sambil menunjukan kaki anaknya yang lebam, Senin (02/08/2010).
Subandi datang dengan berpakaian seragam merah putih lengkap layaknya siswa SD. Dia mendatangi sekolah dengan mengayuh sepeda milik anaknya serta poster yang digantungkan di bagian dada dan punggung yang bertuliskan "Saya ingin sekolah". Sedangkan bagian punggung bertuliskan "Kenapa saya dipukul sampai 27 kali".
Kontan saja, aksi itu menjadi tontonan siswa. Sambil merangkul anaknya, dia meminta kepala sekolah mempertemukannya dengan Syaiful. "Mana Syaiful? Tolong hadirkan di sini," teriak Subandi.
Subandi bercerita kepada beritajatim.com, Sabtu (31/7/2010) lalu, Syaiful memukul anaknya di depan siswa hingga 27 kali di kedua betis. Namun, sepulang dari sekolah, Billy takut bilang ke kedua orangtuanya. Subandi baru mengetahui pemukulan itu pada malam hari, setelah melihat dua betis Billy lebam. "Anak saya akhirnya mengaku telah dipukul 27 kali," katanya.
Sedangkan pada Minggu (1/8/2010) siang, Subandi langsung melapor ke Bagian Perlindungan Perempuan Anak Polres Banyuwangi. Menurutnya, pemukulan tersebut termasuk bentuk kekerasan terhadap anak.
Setelah melakukan demo tunggal itu, Kepala SD Negeri Kepatihan melakukan mediasi antara orang tua siswa dan Syaiful. Namun orang tua siswa, tetap berkukuh tidak akan mencabut laporannya ke polisi.
Kepada wartawan, Syaiful membantah melakukan pemukulan hingga 27 kali. "Saya pukul hanya 10 kali. Lima kali di masing-masing betis," ujarnya.
Syaiful beralasan, terpaksa memukul karena Billy telah melukai dan menendang empat teman sekelasnya, dan salah satunya terluka di bagian bibir. Namun dia bersedia menempuh cara-cara damai supaya pihak orang tua mencabut laporannya ke polisi. "Saya sudah minta maaf," katanya.
Kepala SD Negeri 1 Kepatihan, Sumadi, mengatakan, akan melakukan pembinaan terhadap Syaiful. "Saya akan mengupayakan cara damai bagi kedua belah pihak. Tapi Pak Syaiful tetap kita pekerjakan di sini karena kita kekurangan guru," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar